Selasa, 26 November 2013

Katsuobushi


Ada yang aneh ketika kita menikmati Okonomiyaki atau Takoyaki, sesuatu (seperti sisa-sisa pahatan/serutan kayu) bergerak-gerak seperti “hidup”. Yah, itu merupakan bahan makanan berbahan baku ikan cakalang yang bernama Katsuobushi. Jadi bukan kayu. Lalu apa sih Katsuobushi itu? Berikut penjelasannya.


Ikan Cakalang yang telah diasapi
Katsuobushi (鰹節) adalah makanan awetan berbahan baku ikan cakalang (katsuo). Katsuobushi diserut menjadi seperti serutan kayu untuk diambil kaldunya yang merupakan bahan dasar masakan Jepang, ditaburkan di atas makanan sebagai penyedap rasa, atau dimakan begitu saja sebagai teman makan nasi.

Katsuobushi yang sudah diserut tipis, berwarna coklat muda hingga merah jambu sedikit bening umumnya dijual dalam kemasan plastik. Katsuobushi sebagai penyedap makanan biasanya ditaburkan di atas hiyayako (tahu dingin), okonomiyaki dan takoyaki. Katsuobushi yang sudah diserut disebut kezuribushi.

Alat untuk menerut Katsuobushi
Pengawetan ikan cakalang menjadi katsuobushi umum dilakukan di beberapa negara seperti Jepang dan kepulauan Maladewa. Teknik pengawetan ikan menjadi katsuobushi sudah dikenal di Jepang sejak sebelum zaman Edo. Katsuobushi disebut juga ikan kayu karena ikan cakalang yang sudah diolah menjadi sangat keras seperti kayu, sehingga sebelum digunakan harus diserut dengan alat ketam.

Ikan dibelah menjadi 2 bagian untuk membuang bagian tulang, menyisakan bagian daging ikan berbentuk lengkungan seperti kapal yang disebut fushi (). Daging ikan kemudian diproses sehingga produk akhirnya disebut katsuobushi.

Katsuobushi yang telah diserut
Pemrosesan terdiri dari berbagai tahap, sebutan untuk ikan cakalang yang hanya direbus dan dikeringkan adalah namaribushi. Tahap selanjutnya adalah memproses namaribushi dengan cara pengasapan atau pengapangan untuk menumbuhkan berjenis-jenis kapang di atas permukaannya. Produk akhir yang sering digunakan dalam masakan Jepang adalah katsuobushi yang mengalami pengapangan dan namaribushi.

Katsuobushi kaya dengan vitamin B kompleks dan banyak mengandung inosine dan unsur umami sehingga selalu digunakan di Jepang sebagai bumbu dapur atau penyedap. Dalam istilah orang Jepang, umami adalah rasa "lezat" yang merupakan rasa tambahan dari empat rasa utama yang umum: manis, asam, asin, dan pahit.

Katsuobushi hasil pengapangan disebut karebushi (枯節) yang mengandung lebih banyak unsur umami dan vitamin B dibandingkan katsuobushi biasa.
  
Katsuobushi dalam Kemasan


 


Nah jadi jangan merasa aneh atau takut lagi yah saat menikmati hidangan yang disajikan bersama Katsuobushi. Dan jangan salah lagi, ini bukan serutan kayu tapi serutan ikan cakalang hehehe....
Semoga bermanfaat :)









Sumber Pendukung:
www.wikipidia.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar