Takoyaki (たこ焼き) nama makanan asal daerah Kansai
di Jepang, berbentuk bola-bola kecil
dengan diameter 3-5 cm yang dibuat dari adonan tepung terigu diisi potongan gurita
di dalamnya.
Takoyaki biasanya dijual sebagai jajanan di
pinggir jalan untuk dinikmati sebagai cemilan. Takoyaki biasa dijual dalam
bentuk set dengan 1 set berisi 5, 6, 8 hingga 10 buah takoyaki yang disajikan
di atas lembaran plastik berbentuk perahu atau dimasukkan ke dalam kemasan
plastik transparan untuk dibawa pulang. Sewaktu ada matsuri sering
dijumpai kios penjual takoyaki sebesar bola tenis (jambotako)
yang menjual takoyaki secara satuan.
Takoyaki dimakan dengan menggunakan tusuk gigi,
tapi di Tokyo
dimakan dengan menggunakan sumpit sekali pakai. Penjual takoyaki selalu memberikan 2
batang tusuk gigi untuk satu orang, karena takoyaki yang ditusuk dengan
sebatang tusuk gigi bisa berputar-putar sewaktu diangkat dan jatuh sebelum
masuk ke mulut.
Takoyaki sangat tenar di Jepang, khususnya
Kansai, Tokyo dan Osaka. Snack mungil ini paling nikmat bil disantap dalam
keadaan panas sebagai camilan, dan saat ini di Jepang takoyaki sudah dapat
dibeli dalam kondisi beku (frozen), sehingga pembeli tinggal memanaskan dalam
microwafe.
Awalnya, Takoyaki atau Octopus Balls hanyalah
snack bulat berdiameter 3-5 cm yang diisi dengan potongan gurita di dalamnya,
disajikan dengan saus. Takoyaki ini dijual menggunakan tusukan bambu berisi 3
bulatan per tusuknya, saat membeli kita bisa melihat aksi penjualnya yang asik
mombolak-balik takoyaki di atas wajan hingga berbentuk bulat dan matang.
Dalam penyajiannya, Takoyaki selalu dijual dalam
bentuk porsian. 1 porsi biasanya berisi 3-10 buah dalam 1 wadah, yang selalu
disertakan tusuk gigi atau sumpit sekali pakai. Di negeri asalnya takoyaki
biasa dijual dalam wadah berbentuk perahu.
Wajan (Loyang) Takoyaki |
Setiap rumah di Osaka biasanya memiliki wajan/loyang takoyaki. Takoyaki digunakan sebagai makanan kebanggaan, yang
sering dijadikan lauk untuk makan nasi putih. Bahan-bahan untuk membuat
takoyaki tersedia secara lengkap di toko.
Wajan Takoyaki merupakan salah satu perabot rumah tangga yang seharusnya dihadiahkan orangtua kepada anak perempuan yang menjadi pengantin.
Wajan Takoyaki merupakan salah satu perabot rumah tangga yang seharusnya dihadiahkan orangtua kepada anak perempuan yang menjadi pengantin.
Saus yang dipakai biasanya adalah saus
okonomiyaki walaupun ada juga saus khusus untuk takoyaki yang rasanya tidak
jauh berbeda dengan saus okonomiyaki.
Takoyaki dengan isi yang disukai penduduk
setempat (kadang-kadang tanpa gurita) berusaha diperkenalkan di negara-negara
yang penduduknya merasa ngeri memakan gurita.
Saat ini, kita dapat menjumpai takoyaki dijual dengan pilihan isi dan disajikan dalam wadah cup kertas, kantung kertas maupun box mungil.
Saat ini, kita dapat menjumpai takoyaki dijual dengan pilihan isi dan disajikan dalam wadah cup kertas, kantung kertas maupun box mungil.
Di zaman Taisho sudah dijumpai
kios pasar kaget yang menjual Choboyaki berupa goreng tepung
terigu dengan isi konnyaku yang merupakan cikal bakal takoyaki. Choboyaki
berkembang menjadi Rajioyaki yang berisi urat sapi
dan bagian daging murah yang lain. Penganan disebut "rajioyaki"
karena bentuknya yang bulat-bulat seperti tombol radio transistor pada
waktu itu.
Pada tahun 1933, kios takoyaki bernama Aizuya menjual
Nikuyaki yang merupakan variasi rajioyaki yang diisi dengan daging sapi. Pada
tahun 1935, kios Aizuya yang mengambil ide dari Akashiyaki
mulai mengisikan gurita dan telur ke dalam rajioyaki dan menyebutnya sebagai
takoyaki.
Di sekitar tahun 1965-an, kios pasar kaget yang
menjual takoyaki mulai bermunculan di daerah Kanto. Di pertengahan
dekade 1990-an, Tokyo mengalami demam takoyaki yang dimulai oleh kios takoyaki
bernama Kyōtako di daerah Shibuya. Di daerah Kyushu, perusahaan
bernama Hatchandō menjual takoyaki secara keliling tapi sekarang berubah
menjadi perusahaan penjual takoyaki sebagai makanan beku.
Nah itulah Sekilas tentang Takoyaki, semoga bermanfaat yah...
Sumber Pendukung:
http://id.wikipedia.org
http://www.tristarculinaryinstitute.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar