Selasa, 22 Oktober 2013

Sejarah Ramen di Jepang



Jika anda melihat atau mendengar kata “Ramen”, apa yang ada di pikiran anda? Naruto. Yah, Ramen atau mie ramen adalah makanan favorit tokoh animasi Jepang yang mampu merubah dirinya menjadi lebih dari satu ini. Ramen identik sekali dengan Naruto dalam film kartun Jepang tersebut.

Naruto

Lalu, bagaimana asal muasal Ramen di Jepang? Apakah ada hubungannya dengan Naruto? Tentu saja tidak, berikut sejarah singkat tentang Ramen di jepang.
Menurut catatan sejarah Tokugawa Mitsukuni (Mito Komon) sering disebut sebagai orang Jepang yang pertama kali makan ramen. Masakan mi kuah ala Cina pertama kali dihidangkan untuk Tokugawa Mitsukuni. Pembuatnya adalah seorang ilmuwan Konghucu dalam pengasingan dari Dinasti Ming yang diundang untuk datang ke Domain Mito.
Ramen diperkirakan mulai dinikmati rakyat banyak pada zaman dahulu. Pada waktu itu, ramen sudah masuk ke dalam menu berbagau rumah makan di kawasan permukiman keturunan Tionghoa di Kobe dan Yakohama Setelah itu, pada zaman Thaiso penjual mi di Hokkaido sudah menjual ramen seperti ramen yang dikenal orang sekarang ini.
Di Jepang, mi kuah umumnya terdiri dari dua aliran:
  • Mi kuah dalam menu rumah makan yang dikelola imigran dari Cina, misalnya mi kuah dengan tauge, mi kuah tanpa lauk (tanmen), mi pangsit kuah, atau mi ala Kanton. Ramen dengan rasa miso atau rasa shio juga dicantumkan dalam menu.
  • Mi kuah oleh pedagang kaki lima di waktu malam yang kemudian membuka rumah makan ramen. Pedagang kaki lima yang berkeliling menjajakan ramen dengan gerobak dorong sudah ada di Jepang sejak zaman Edo. Penjual ramen berkeliling memakai gerobak sambil meniup terompet charamela. Lagu yang dibunyikan adalah nada "sol la si - sol la - sol la si la sol la -". Oleh karena itu, penjual ramen keliling dalam bahasa Jepang sering disebut charamela. Pedagang keliling zaman sekarang sudah menggunakan pemutar rekaman sebagai pengganti charamela. Selain itu, pedagang ramen sering menggunakan mobil dan membawa kursi untuk berdagang di tempat ramai.

Setiap daerah atau kota di Jepang biasanya memiliki masakan ramen khas yang dipakai sebagai daya tarik pariwisata. Tradisi ramen lokal berasal dari usaha membangkitkan perekonomian daerah pada tahun 1980-an. Salah satu di antaranya dengan mempromosikan keunikan ramen khas masing-masing daerah di Jepang. Promosi juga dilakukan lewat artikel di berbagai majalah. Salah satu promosi yang dianggap paling berhasil adalah promosi sapporo ramen. Wisatawan dalam negeri beramai-ramai mengunjungi Hokkaido untuk makan sapporo ramen. Keunikan ramen khas daerah memiliki nilai komersial yang tinggi. Di Jepang terdapat banyak sekali buku-buku laris mengenai ramen. Biro perjalanan juga menawarkan paket wisata untuk berkeliling menikmati ramen dari penjual ramen terkenal.

Di Indonesia kita juga dapat menikmati makanan favorit Naruto ini, Wasabi Yatai Surabaya misalnya, ada 3 menu ramen yakni: Shoyu Ramen ( rasa kecap Jepang), Spicy Ramen (rasa pedas yang khas), dan Curry Ramen (rasa kari).
Nah, itu tadi sejarah singkat tentang ramen di negerinya Naruto (Jepang), semoga bermanfaat…


Sumber Pendukung:


http://id.wikipedia.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar